Logo Bloomberg Technoz

BI & Bank Sentral China Teken MoU Penggunaan Mata Uang Lokal

Redaksi
26 May 2025 11:06

Kunjungan Resmi Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang, Istana Merdeka, 25 Mei 2025 (Dok. YouTube Setpres)
Kunjungan Resmi Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang, Istana Merdeka, 25 Mei 2025 (Dok. YouTube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China yang dikenal dengan People's Bank of China (PBOC) menandatangani penguatan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.

MoU ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur PBOC Pan Gongsheng, serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/5/2025).

Kesepakatan mata uang lokal antara Indonesia dan China ini dilakukan di tengah negosiasi tarif antara Indonesia, dan rival China, yakni Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengeluhkan sistem transaksi mata uang di Indonesia, mulai dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).


"Nota kesepahaman ini memperkuat nota kesepahaman sebelumnya yang telah ditandatangani oleh kedua bank sentral pada 30 September 2020 dengan memperluas cakupan kerja sama penyelesaian mata uang lokal bilateral mencakup transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi keuangan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan pers BI, Senin (26/5/2025). 

Dia menjelaskan nota kesepahaman ini juga melengkapi upaya kerja sama dalam meningkatkan konektivitas pembayaran untuk penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam transaksi bilateral.