Bloomberg Technoz, Jakarta - Aset kripto Bitcoin masih bertahan di level US$105.622 (Rp1,73 miliar) hingga Selasa (20/5/2025) pukul 15.40, sedikit bergeser dari level harian terbaiknya pekan ini di US$106.950.

Meski demikian Bitcoin masih memperoleh hasil positif 1,7% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya, bahkan lebih baik 3,2% dari minggu lalu. Namun, Bitcoin masih belum mampu mendekati level terbaiknya sepanjang masa di US$109.014 pada Januari lalu.

Pasca meredanya isu tarif impor di awal bulan April membuat aset kripto asli ini berangsur-angsur pulih. Dalam catatan, sepanjang tahun 2025 (year-to-date/ytd) BTC kembali di teritori positif sekitar 12,37%.

Tren kokoh peningkatan harga Bitcoin belum terasa minggu ini dengan kecenderungan kenaikan sesaat, lantas merosot. Likuiditas tercatat berimbang antara posisi long dan short dengan nilai transaksi per Senin kemarin mencapai US$178,46 juta, dikutip dari CoinGlass.

Pasar menduga Bitcoin berombang-ambing salah satunya dipengaruhi oleh gugatan class action kepada Strategy (MicroStrategy) milik Michael Saylor yang secara bullish terus membeli BTC. Terakhir perusahaan ini mengumumkan kembali mengakuisisi koin senilai US$764 juta. Penggugat anggap Saylor melalui kendaraan investasinya telah menyesatkan investor.