Kenaikan Bitcoin Selanjutnya Diproyeksikan US$106-US$109 Ribu
Pramesti Regita Cindy
15 May 2025 09:59

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar kripto menunjukkan penguatan signifikan seiring meningkatnya optimisme investor, didorong oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. Mampukan aset digital seperti Bitcoin menembus rekor tertinggi baru?
Untuk diketahui, pada perdagangan hingga Kamis (15/5/2025) pukul 9.55 pagi waktu Indonesia harga Bitcoin sedikit koreksi (-0,6%) namun tetap di kisaran US$103.036. Meski begitu, Bitcoin sempat menembus level terbaiknya dalam tiga bulan terakhir di US$105.751,62 pada 12 Mei lalu.
Berdasarkan laporan terbaru, inflasi CPI AS turun ke level 2,3%—angka terendah sejak 2021 dan lebih rendah dari proyeksi ekonom yang memperkirakan 2,4%. Data ini memberi sinyal tekanan harga mulai mereda, meningkatkan ekspektasi Federal Reserve (The Fed) dapat melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat.
Fahmi Almuttaqin, analis salah satu platform investasi Reku, menyebut penurunan inflasi menjadi salah satu katalis utama penguatan pasar kripto dalam beberapa hari terakhir.
“Terlepas dari ketidakpastian terkait dampak kebijakan dagang Presiden Trump yang masih membayangi, perkembangan tersebut menggambarkan kondisi ekonomi AS yang masih cukup solid,” kata Fahmi dalam keterangan tertulis dikutip Kamis.