Logo Bloomberg Technoz

Ambisi Trump Tarik Seluruh Pabrik iPhone ke AS Bebani Konsumen

Pramesti Regita Cindy
20 May 2025 06:25

Pembeli mencoba fitur pada seri terbaru iPhone 16.Pro Max (Bloomberg)
Pembeli mencoba fitur pada seri terbaru iPhone 16.Pro Max (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Donald Trump kembali melontarkan ambisi ekonominya untuk mengembalikan seluruh lini produksi iPhone ke tanah Amerika Serikat (AS). Trump bahkan menyatakan Apple seharusnya memindahkan pabrik iPhone dari India ke AS sebagai bentuk loyalitas industri terhadap negara. Namun, para analis menilai langkah ini justru akan memberatkan konsumen global termasuk di Indonesia karena akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga produk Apple secara signifikan.

Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan di LPEM FEB UI Teuku Riefky menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam produksi iPhone di AS adalah keterbatasan jumlah engineer atau teknisi.

"Tim Cook yang menyatakan bahwa engineer AS itu jumlahnya tidak sebanyak yang ada di China," ungkap Teuku Riefky kepada Bloomberg Technoz, dilansir Selasa (20/5/2025). Selain itu, faktor biaya tenaga kerja menjadi masalah besar. "Cost-nya jauh lebih mahal karena cost of labor [pendapatan buruh] in USA akan jauh lebih mahal dari pada di India."

Berbagai halangan untuk kembalikan pabrik ke Amerika inilah yang mungkin bakal berdampak pada kenaikan harga iPhone secara global, termasuk di Indonesia.

Senada dengan Teuku Riefky, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal turut berpandangan jika kebijakan Trump tersebut hanya akan menjadi beban bagi konsumen, bukan produsen. 

"Sebagaimana juga tarif yang sama [akan diterapkan], yang [nantinya] membayar justru bukan produsennya, melainkan konsumennya, karena produsennya akan menaikkan harganya dengan [adanya] penambahan biaya produksi," jelas Faisal dalam perbincangan dengan Bloomberg Technoz.