Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT PAM Mineral Tbk (NICL), emiten tambang nikel milik pengusaha Christopher Sumasto Tjia, akhirnya angkat suara menanggapi lonjakan tajam harga sahamnya yang berujung pada suspensi perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

NICL menyebut bahwa pergerakan harga terjadi seiring keterbukaan informasi dan kinerja keuangan yang positif, bukan karena faktor spekulatif semata.

Direktur PAM Mineral, Suhartono, menyatakan, publik telah memperoleh akses terhadap informasi posisi keuangan perusahaan secara transparan, termasuk rekam jejak pembagian dividen secara rutin.

“Respons positif dari pasar merupakan bentuk apresiasi atas kinerja kami dan keterbukaan informasi yang konsisten,”  ujarnya dalam paparan publik insidentil, Senin, (19/5/2025).

Dari sisi fundamental, kinerja NICL memang mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per akhir Maret 2025, PAM Mineral mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp193,13 miliar. Angka ini melonjak 1.473,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya Rp12,27 miliar.

Penjualan juga mengalami lonjakan signifikan. Pada kuartal I-2025, NICL membukukan pendapatan sebesar Rp543,91 miliar, naik 365,68% dibandingkan Rp116,79 miliar pada kuartal I-2024. 

Lonjakan ini terutama ditopang oleh meningkatnya volume dan harga jual nikel yang berhasil diserap pasar, seiring tren permintaan global terhadap logam dasar tersebut.

Namun, lonjakan harga saham yang tidak lazim membuat BEI menetapkan saham NICL dalam kategori Unusual Market Activity (UMA). Tak lama berselang, BEI menghentikan sementara perdagangan saham NICL di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I pada Jumat, 16 Mei 2025.

Terkait keputusan tersebut, Direktur PAM Mineral lainnya, Rony Permadi Kusuma, menyayangkan langkah suspensi yang dinilai terlalu cepat dan minim dialog. 

“Kami berharap sebelum suspensi dilakukan, kami diberikan ruang untuk memberikan penjelasan terlebih dahulu, mohon jangan langsung disuspensi,” ujarnya. 

Berdasarkan catatan perdagangan, saham NICL telah meroket 211,76% dalam sebulan terakhir dan mencatat kenaikan hingga 307,69% sejak awal tahun.

(dhf)

No more pages