Logo Bloomberg Technoz

Rupiah dibuka melemah 0,15% di pasar spot pagi ini, di level Rp16.475/US$. Selanjutnya, pada pukul 09:14 WIB, rupiah makin tertekan dengan bergerak di kisaran Rp16.501/US$.

"Kami memandang dengan kondisi saat ini ada perlambatan ekonomi, inflasi rendah dan rupiah sudah menguat, ruang penurunan BI rate bulan ini sangat terbuka," kata Kepala Ekonom Trimegah Securities Fakhrul Fulvian yang memprediksi akan ada pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan Dewan Gubernur BI bulan ini.

Sementara, Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan terus mencermati ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih lanjut, khususnya di tengah ketidakpastian yang tinggi imbas tarif resiprokal Amerika Serikat dan balasan dari mitra dagang termasuk China. 

Perry mengatakan kajian terhadap penurunan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Perry mengamini tingkat inflasi dalam negeri rendah membuka ruang penurunan BI Rate lebih lanjut. Terlebih, Perry mengatakan, BI juga berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Namun, Perry melanjutkan, prioritas dari BI dalam jangka pendek adalah menjaga stabilitas rupiah. Bila sudah terjaga, maka ruang penurunan suku bunga makin terbuka. 

"Dalam jangka pendek, prioritas kami adalah stabilitas nilai tukar. Setelah stabilitas nilai tukar tetap bisa terjaga, ruang penurunan suku bunga makin terbuka, maka itu waktu untuk tentukan suku bunga lebih lanjut," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025). 

(lav)

No more pages