Logo Bloomberg Technoz

Perry menjelaskan negara-negara di Asia lebih mendahulukan pembayaran digital secara ritel melalui QRIS karena menganggap bahwa inklusi keuangan ke seluruh level masyarakat lebih penting dibanding pembayaran wholesale

Dalam pengembangannya, BI mendahulukan pembangunan infrastruktur QR sebagai bahasa yang sama di Indonesia. Kemudian, dia mengibaratkan BI-Fast sebagai sistem pembayaran yang menyambungkan bahasa-bahasa tersebut di Tanah Air.

Ke depan, bank sentral-bank sentral di Asean mengembangkan Proyek Nexus ini sebagai hub atau sistem pembayaran regional yang menjadi jembatan 'bahasa-bahasa' dari negara-negara di Asean tersebut. Sama halnya seperti yang sudah berlaku di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

"Selanjutnya, Nexus sebagai semacam gateway atau jembatan untuk menyambungkan infrastruktur ritel di masing-masing negara," ujar Perry.

"Preferensinya ke arah sana, sehingga secara nasionalkami tentu dalam proses, tidak mungkin retail payment di Indonesia hanya oleh BI-FAST. Maka kami ada inisiatif bersama industri mengembangkan industri Fast-Payment," lanjut Perry.

(lav)

No more pages