Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan realisasi pertumbuhan penanaman modal dalam negeri (PMDN) lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I-2025. 

Sebagai gambaran, realisasi PMDN tercatat Rp234,8 triliun pada triwulan I-2025. Angka ini merupakan 50,5% dari total keseluruhan realisasi investasi pada periode tersebut. Angka ini tumbuh 19,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Sementara, realisasi PMA tercatat Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total keseluruhan realisasi investasi. PMA hanya tumbuh sebesar 12,7% (yoy) pada kuartal I-2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. 

"PMA biasanya sedikit lebih tinggi dari PMDN. Namun pada kuartal I-2025, PMDN sedikit lebih tinggi. Ini terjadi bukan karena PMA turun, tetapi karena PMDN meningkat jauh lebih tajam dari PMA," ujar Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan I-2025, Selasa (29/4/2025). 

Rosan mengatakan penyebabnya perlu dilihat lebih dalam. Namun, beberapa faktornya adalah karena peningkatan dari segi infrastruktur terutama pembangunan jalan tol, terutama di Sumatra Utara dan Riau.