Logo Bloomberg Technoz

“Setelah clear LG keluar dari sini, sekarang kita akan bikin desain baru, pemerintah Indonesia dengan BUMN-nya,” kata Nurul kepada awak media, Kamis (24/8/2025).

Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)

Siapa sebenarnya Huayou?

Mengutip situs resmi perusahaan, Huayou didirikan sejak 2002. Perusahaan tersebut berkantor pusat di Tongxiang, Zhejiang, Cina.

Huayou telah membangun lima sektor bisnis industri energi baru, industri material baru, industri nikel Indonesia, industri sumber daya Afrika dan industri daur ulang.

Bisnisnya mencakup seluruh rantai industri bahan baterai ion-litium energi baru; termasuk pengembangan sumber daya kobalt, nikel, dan litium, penyulingan ramah lingkungan dari logam nonbesi, penelitian dan pengembangan, serta pembuatan bahan baterai ion-litium, dan daur ulang sumber daya.

Satu tahun berikutnya yakni pada 2023, pimpinan perusahaan Chen Xuehu mengunjungi Afrika untuk menandai investasi perdananya dalam proyek kobalt. Pada 2006, Huayou mulai menginisiasi penawaran publik perdana atau initial public offering (IPO).

Kemudian, pada 2015 Huayou Kobalt akhirnya terdaftar di Bursa Efek Shanghai. Pada 2016, Huayou New Energy Technology (Quzhou) Co Ltd didirikan. Langkah ini menandai transisi perusahaan yang awalnya industri kobalt ke industri baterai lithium energi baru.

Sepak terjang Huayou mulai merambat di wilayah Asean. Perusahaan mulai melebarkan sayapnya ke Indonesia sejak 2018, dalam kunjungannya pimpinan perusahaan Chen Xuehua untuk pengembangan sumber daya nikel dan kobalt di Tanah Air.

Meski telah memiliki perusahaan di Afrika dan Indonesia, Huayou juga tetap memperbesar perusahaan secara domestik. Hal tersebut ditandai dengan pembangunan basis industri terpadu bahan Baterai Lithium Guangxi Huayou yang dimulai pada 2020.

Pada saat perusahaan lain terpuruk karena Pandemi Covid 19, pada 2021 Huayou malah mengakuisisi B&M Science & Technology untuk melengkapi rantai industri terintegrasi perusahaan. 

Pada 2022, Huayou mulai mengembangkan proyek sumber daya di Indonesia yakni proyek Huayue yang telah selesai dan mulai beroperasi.

Tahun yang sama, Huayou juga mengakuisisi Proyek Lithium Acadia di Zimbabwe. Hal ini menandai keberhasilan pelaksanaan proyek sumber daya litium pertama perusahaan.

Perseroan juga memulai pembangunan proyek manufaktur ramah lingkungan bahan katoda terner nikel tinggi di Hungaria pada 2023. Selanjutnya, pada 2024 proyek prekursor Huaneng New Material (Indonesia) Co Ltd memulai konstruksi dan diselesaikan pada tahun yang sama, diikuti dengan peluncuran produk.

Proyek di Indonesia

Di Indonesia, Huayou Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta. Mereka memiliki 13 ribu orang karyawan. Perusahaan itu menyebut mempekerjakan talenta-talenta yang ada di dalam negeri. 

Saat ini, perusahaan itu memiliki enam proyek di Indonesia. Pertama, proyek Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP) di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Adapun, perusahaan-perusahaan di IPIP terdiri dari smelter hidrometalurgi atau high pressure acid leaching (HPAL), perimetalurgi atau rotary kiln electric furnace (RKEF), pemurnian atau refining, prekursor, bahan katoda, baterai ternary litium, daur ulang baterai, dan berbagai perusahaan lainnya.

Selain itu, terdapat proyek Huayue HPAL di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah; Huafei HPAL di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara; dan Huake RKEF di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara.

Huayou Indonesia juga mempunyai proyek KNI HPAL di Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan Proyek Sorowako di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

(mfd/wdh)

No more pages