Logo Bloomberg Technoz

Marak Tawaran Fiktif di AS untuk Hindari Tarif atas Produk China

News
24 April 2025 17:50

Warga membawa tas belanja pada Black Friday di kawasan Union Square, San Francisco, California, AS, Jumat(29/11/2024). (David Paul Morris/Bloomberg)
Warga membawa tas belanja pada Black Friday di kawasan Union Square, San Francisco, California, AS, Jumat(29/11/2024). (David Paul Morris/Bloomberg)

Spencer Soper dan Jaewon Kang - Bloomberg News

Bloomberg, Para pedagang online di Amerika Serikat (AS) kini menghadapi banyaknya tawaran mencurigakan dari perusahaan logistik luar negeri yang menjanjikan cara-cara tak sah untuk menghindari bea masuk atas barang-barang produksi China.

Menurut laporan Bloomberg, setidaknya lima pelaku usaha yang menjual produk mulai dari pakaian olahraga, furnitur, hingga alat kesehatan rumahan, mengaku telah didekati oleh perusahaan logistik asing. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan untuk memanipulasi nilai kiriman agar tarif impor menjadi lebih rendah, atau mengalihkan pengiriman melalui negara lain yang memiliki tarif lebih ringan dibanding China.

Tawaran semacam ini umumnya disampaikan lewat media sosial. “Kami bisa memberikan solusi untuk membantu Anda menghemat biaya,” tulis salah satu perusahaan dalam pesan kepada seorang pedagang, sebelum menawarkan diri sebagai importir resmi dan mencantumkan nilai kiriman yang lebih rendah dari harga sebenarnya.

Praktik semacam ini sebenarnya bukan hal baru. Perusahaan logistik yang tidak bertanggung jawab sudah sejak lama menawarkan jasa penghindaran tarif. Namun, para pedagang online mengatakan bahwa sejak Donald Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang China awal bulan ini, tawaran seperti ini meningkat secara drastis. Bahkan, tawaran terus berdatangan meskipun sikap Trump terhadap tarif kerap berubah-ubah dalam waktu singkat.