Prospek Tesla di Tengah Himpitan Perang Tarif AS dan China
Redaksi
24 April 2025 15:09

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyelamatan bisnis Tesla Inc. tampak kini menjadi prioritas Elon Musk, yang telah menyampaikan resign dari DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat era Donald Trump). Tesla hari ini dihadapkan dengan pertumbuhan penjualan bisnis mobil listriknya yang merosot, ditambah proyek baru robot humanoid yang besar kemungkinan teradang imbas ketegangan tarif China dan AS.
Pernyataan “saya akan menyudahi peran di DOGE” dari miliarder Elon Musk tidak lepas dari tujuan ingin menenangkan hati investor di tengah fakta bahwa kinerja laba Tesla Inc. makin ketinggalan dari BYD asal China.
Dalam laporan laba kuartal awal di 2025 terungkap bahwa terjadi penurunan 71% yoy menjadi tersisa US$409 juta. Pendapatan juga turun 9,3% yoy jadi US$19,3 miliar. Meski demikian saham Tesla naik 3,8% pada pukul 9:36 pagi hari Rabu waktu AS, dalam catatan Bloomberg, dikutip Kamis (24/4/2025).

Produsen mobil ini meleset dari estimasi analis untuk pendapatan dan laba, dan manajemen mundur dari prediksi sebelumnya bahwa penjualan kendaraan akan kembali tumbuh tahun ini.
“Narasi ini akan mendapat manfaat dari keterlibatan kembali Elon di Tesla,” Dan Levy, seorang analis Barclays dengan peringkat setara dengan peringkat Hold pada saham, menulis dalam sebuah laporan, dilansir dari Bloomberg News.