Investasi Tangkap-Simpan Karbon Tembus Rp638 T, Onstream 2030
Mis Fransiska Dewi
22 April 2025 16:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS) bakal diterapkan di Indonesia pada 2030 atau bahkan lebih cepat dengan nilai investasi mencapai sekitar US$38 miliar atau Rp638 triliun.
“Investasi yang telah masuk sekarang untuk pre-project karena proyeknya itu baru onstream pada 2030. Investasi ini sekitar US$38 juta dari berbagai perusahaan, dari multinational company, dan juga national oil company," kata Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center Belladona Troxylon Maulianda dalam agenda The 3rd IICCS Forum 2025, dikutip Selasa (22/4/2025).
Belladona menyebut Indonesia memiliki keunggulan untuk memasifkan teknologi CCS, salah satunya ialah potensi tempat penyimpanan karbon dioksida di bawah tanah yang cukup besar, yakni mencapai 600 gigaton (GT).
"Kalau kita taruh dalam konteks emisi kita itu sekitar 600 juta ton per tahunnya. Jadi, 600 GT dibagi 600 juta itu bisa kita simpan sekitar 1.000 tahun kalau hanya untuk emisi domestik. Namun, kalau kita ingin menyimpan CO2 dari negara-negara tetangga untuk mendapatkan pendapatan, dikombinasikan dengan emisi domestik, kita bisa menyimpan sekitar 200 tahun," papar dia.

Dengan adanya potensi bisnis CCS, Indonesia juga bakal mendapat fee dari negara lain yang menyimpan emisinya pada salin akuifer di Tanah Air. Dalam kaitan itu, RI butuh pembangunan infrastruktur yang kemudian berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan.