Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar ponsel pintar atau smartphone India mengawali tahun 2025 dengan penuh kehati-hatian. Berdasarkan laporan Canalys (kini menjadi bagian dari Omdia), pengiriman smartphone di India tercatat menurun sebesar 8% secara tahunan pada kuartal I 2025. 

Dengan total pengiriman mencapai 32,4 juta unit, sebagian besar disebabkan oleh permintaan yang melemah serta penumpukan inventaris sejak akhir 2024. Kondisi ini mengganggu siklus peluncuran produk dan memaksa para produsen untuk menyesuaikan ulang strategi distribusi mereka.

vivo tetap mempertahankan posisi puncak dengan pengiriman 7 juta unit, menguasai 22% pangsa pasar. Samsung menempati posisi kedua dengan 5,1 juta unit, diikuti oleh Xiaomi yang mengirimkan 4 juta unit dan merebut pangsa pasar sebesar 12%. OPPO dan realme masing-masing mencatatkan pengiriman sebesar 3,9 juta dan 3,5 juta unit.

"Dengan permintaan konsumen yang masih rapuh, tahun 2025 tampaknya akan didorong oleh strategi saluran penjualan," ujar Sanyam Chaurasia, Analis Senior Canalys, dikutip Selasa. (22/4/2025).

"Karena kurangnya daya tarik organik, para vendor sangat mengandalkan jaringan ritel dan distribusi untuk mendorong pembelian. Skema insentif penjualan, aktivasi offline, serta koordinasi distribusi yang lebih ketat akan menjadi faktor penentu dalam merebut pangsa pasar." 

Menurut Chaurasia, vivo berhasil memperluas keunggulannya dengan portofolio produk yang seimbang dan strategi saluran yang efektif. Seri V50, misalnya, mendapatkan perhatian melalui kemitraan dengan ZEISS, kampanye musim pernikahan, dan promosi yang dipimpin oleh influencer. Sementara itu, seri T dan Y memberikan sinergi yang kuat antara kanal daring dan luring.

OPPO memaksimalkan kekuatan ritelnya dengan menonjolkan desain tangguh, fitur tahan air, serta daya tahan baterai, sehingga mencatat pertumbuhan stabil. realme juga kembali menunjukkan momentum setelah menyelesaikan penyesuaian inventaris, dengan hampir 20% pengiriman didorong oleh model 14X 5G. Kini, 58% volume penjualannya berasal dari kanal offline.

Sebaliknya, Xiaomi menghadapi tantangan dalam peluncuran seri Note 14 yang mendapat respons kurang menggembirakan karena stok berlebih dan kehati-hatian mitra saluran. Namun demikian, Redmi 14C 5G masih mampu menopang kinerja di segmen ponsel terjangkau.

Dalam kondisi pasar yang melemah, merek-merek seperti Apple dan Samsung justru memilih strategi yang menargetkan konsumen dengan niat peningkatan perangkat dan peningkatan nilai rata-rata penjualan (ASP). 

Apple mencatatkan kuartal I terbaiknya di India, berkat performa kuat dari iPhone 16 dan berbagai penawaran menarik di e-commerce serta ritel besar selama promosi Hari Republik. Kehadiran iPhone 16e juga membantu Apple memperluas jangkauannya ke kota-kota tingkat dua dan tiga.

Sementara itu, Samsung menghadapi penurunan pengiriman sebesar 23% secara tahunan akibat tingginya stok awal kuartal. Namun, lini premium Galaxy S25 justru mencatatkan pertumbuhan 5% dibandingkan seri sebelumnya, didukung oleh fitur AI percakapan yang semakin menarik minat pasar.

"Perkembangan lanskap tarif AS memperkuat posisi India dalam rantai nilai telepon pintar global, tetapi volatilitas permintaan akan menguji pasar pada kuartal mendatang," ujar Chaurasia. 

Ia juga menyebut peluang peningkatan produksi lokal dan ekspor sebagai dampak positif dari perubahan tarif. Meski begitu, permintaan global yang melambat dan harga tinggi di pasar AS tetap menjadi risiko, terutama bagi sektor yang bergantung pada ekspor.

Permintaan smartphone secara keseluruhan mulai menunjukkan penurunan seiring berakhirnya siklus pembaruan perangkat pasca-pandemi. Sentimen konsumen pun masih rentan, khususnya di daerah pedesaan yang sangat bergantung pada pendapatan musiman. Di perkotaan, minat terhadap peningkatan perangkat juga melambat. Inovasi berbasis ekosistem dan AI diperkirakan menjadi satu-satunya pendorong utama permintaan dalam waktu dekat.

Dengan terbatasnya pendorong pertumbuhan organik dan ketergantungan besar pada dinamika saluran distribusi, pasar ponsel pintar India diprediksi akan tumbuh secara moderat pada tahun 2025. Namun demikian, tren peningkatan harga jual rata-rata dan strategi premiumisasi yang didukung pembiayaan memberikan celah pertumbuhan, dengan segmen harga ideal berada di kisaran ₹20.000 R hingga ₹30.000 (sekitar US$250–350) atau Rp4,2 juta dan Rp5,8 juta). 

Bagaimana dengan Indonesia?

Adapun berdasarkan rangkuman laporan Canalys, HP smartphone yang laris di Indonesia kuartal II dan kuartal III-2024 didominasi smartphone murah atau entry-level dengan harga mulai Rp1 jutaan. 

Meski Canalys tidak memberikan peringkat untuk HP yang paling banyak terjual. Namun, mereka hanya menyebut beberapa model smartphone yang dianggap paling berkontribusi pada penjualan masing-masing brand di Indonesia pada periode tersebut. 

Berikut 10 smartphone terlaris di Indonesia menurut laporan Canalys di kuartal II dan kuartal III-2024. 

  1. OPPO A18
  2. Xiaomi Redmi A3 
  3. vivo Y03
  4. OPPO A3x 4G 
  5. Xiaomi Redmi 13 
  6. Xiaomi Redmi 13C 
  7. Xiaomi Redmi Note 13 
  8. Xiaomi Redmi 14C 
  9. TECNO Pova 6 pro 

(wep)

No more pages