Logo Bloomberg Technoz

ASEAN+3 merujuk pada negara-negara anggota ASEAN ditambah dengan negara mitra terdiri China, Jepang, dan Korea Selatan. 

"Meski demikian, ekonomi ASEAN+3 saat ini lebih tangguh dan terdiversifikasi dibandingkan saat terjadi guncangan global di masa lalu, serta lebih siap menghadapi guncangan tarif yang sedang berlangsung," ujar Khor dalam siaran pers, dikutip Rabu (16/4/2025). 

Dalam laporannya, AMRO menggarisbawahi perekonomian Indonesia tetap tumbuh di tengah tantangan yang terus berlanjut. 

Konsumsi rumah tangga yang tangguh, peningkatan belanja pemerintah, dan penguatan investasi mendukung permintaan domestik. Pemulihan ekspor secara bertahap didorong oleh pulihnya ekspor barang manufaktur ke pasar AS, ASEAN, dan Eropa. Sementara itu, ekspor komoditas tetap lemah karena permintaan China yang melemah dan produksi domestik beberapa komoditas yang lebih rendah.

Prospek jangka pendek Indonesia rentan terhadap dampak dari eksternal. Ketidakpastian pertumbuhan di mitra dagang utama, terutama China tetapi juga di AS dan negara-negara Eropa, dapat membebani pemulihan ekspor dan pertumbuhan Indonesia. 

Terlebih, adanya kemungkinan kebijakan proteksionis yang agresif dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dengan pemerintahan AS yang baru di bawah Trump. 

"Indonesia menghadapi tantangan dalam mencapai status berpendapatan tinggi, pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi telah stabil pada angka 5%, stabil tetapi masih di bawah target 7% untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi pada 2045."

Upaya dalam diversifikasi ekonomi dan peningkatan rantai nilai, termasuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik domestik, menghadapi hambatan perdagangan global dan tantangan domestik. Meskipun ada upaya desentralisasi fiskal dan industrialisasi, kesenjangan pendapatan regional tetap signifikan karena kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur dan kapasitas pemerintah daerah. Kegagalan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim akan menghambat pertumbuhan berkelanjutan. 

Dalam kaitan itu, AMRO memproyeksikan kawasan ASEAN+3 akan tumbuh di atas 4% pada 2025 dan 2026, didukung oleh permintaan domestik yang kuat, pemulihan investasi, dan inflasi yang rendah dan stabil. Namun, langkah-langkah tarif AS telah menimbulkan ketidakpastian yang cukup besar. Pertumbuhan regional dapat turun di bawah 4% pada 2025 dan melemah lebih jauh menjadi 3,4% pada 2026.

(ain)

No more pages