Mandatori Bensin Etanol 10%: Manfaat Tak Sebanding dengan Beban
Artha Adventy
09 October 2025 11:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Rencana pemerintah melakukan mandatori bensin dengan campuran 10% bioetanol (E10) dinilai akan lebih banyak membebani investasi dan anggaran subsidi, alih-alih memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang sepadan.
Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal menilai kewajiban penggunaan bioetanol 10% tidak akan otomatis menekan impor maupun mengurangi beban subsidi energi. Apalagi, harga bioetanol justru tidak lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) konvensional.
“Biofuel itu tidak semata-mata lebih murah dari nonbiofuel. Jadi kalau masalah subsidi, bisa berarti tidak berkurang juga,” ujar Moshe saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).
Moshe menjelaskan, produksi bioetanol juga tetap membutuhkan fasilitas pengolahan baru yang serupa dengan kilang BBM, sehingga pemerintah perlu menyiapkan investasi besar di tengah margin industri energi fosil yang kian tipis.
Dari sisi lingkungan, lanjutnya, penggunaan bioetanol belum terbukti lebih ramah. Proses produksinya dari bahan nabati seperti tetes tebu atau singkong justru menghasilkan emisi tinggi dan berpotensi menimbulkan kompetisi dengan kebutuhan pangan.


































