Bloomberg News

Bloomberg, China memperketat pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dengan memperluas cakupan aturan hingga mencakup produk yang diproduksi di luar negeri. Langkah ini menambah lapisan baru dalam kebijakan ekspor yang selama ini menjadi sumber ketegangan antara Beijing dan Washington.

Kementerian Perdagangan China pada Kamis (9/10) menyatakan bahwa eksportir luar negeri yang menggunakan logam tanah jarang asal China dalam produk mereka kini diwajibkan memperoleh izin ekspor dari kementerian tersebut.

Selain itu, teknologi yang berkaitan dengan ekstraksi logam tanah jarang, pembuatan magnet, serta proses daur ulang mineral tersebut akan dilarang diekspor kecuali mendapat izin khusus dari Kementerian Perdagangan. Penggunaan untuk kepentingan militer umumnya tidak akan disetujui, sementara ekspor sejumlah produk logam tanah jarang yang digunakan dalam riset dan pengembangan semikonduktor akan dievaluasi secara kasus per kasus.

Belum jelas bagaimana pemerintah China akan menegakkan aturan baru ini. Logam tanah jarang memiliki beragam aplikasi penting di berbagai industri teknologi tinggi, termasuk otomotif dan pertahanan.