Logo Bloomberg Technoz

ADB Proyeksi Ekonomi Asia Turun 0,2% Imbas Tarif AS, Termasuk RI

Redaksi
09 April 2025 12:58

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Tercatat 5,03% Lebih Rendah dari Target Pemerintah (Bloomberg/Diolah)
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Tercatat 5,03% Lebih Rendah dari Target Pemerintah (Bloomberg/Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia, akan melambat signifikan jika kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) diterapkan sepenuhnya seperti yang diumumkan.

Berdasarkan laporan bertajuk 'Asian Development Outlook (ADO) April 2025', perlambatan ekonomi tercatat mencapai 0,2 poin persentase pada 2025 dan 0,8 poin persentase pada 2026 dibanding proyeksi ADB sebelum tarif berlaku.

Sebelumnya, ADB memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik pada 2025 melambat menjadi 4,9%, dari estimasi tahun lalu di level 5%. Perkiraan pertumbuhan disusun sebelum pengumuman tarif baru oleh pemerintah AS pada 2 April, sehingga proyeksi dasar hanya mencerminkan tarif yang berlaku sebelumnya. Kendati demikian, laporan ADO April 2025 menampilkan analisis tentang bagaimana tarif yang lebih tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan di Asia dan Pasifik.

"Estimasi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China akan menurun 0,4 poin persentase pada 2025 dan 0,9 poin persentase pada 2026 dibanding perkiraan dasar," demikian tercantum dalam laporan Asian Development Outlook April 2025 yang dirilis hari ini, Rabu (9/4/2025).

Kepala Ekonom ADB Albert Park memperkirakan pertumbuhan PDB AS juga akan lebih rendah pada 2025 dan 2026, masing-masing sebesar 1,0 dan 0,6 poin persentase, dengan sekitar 35% dampaknya disebabkan oleh tindakan pembalasan.