Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani-Luhut Anggap Saham RI Turun Tak Separah Negara Lain

Azura Yumna Ramadani Purnama
08 April 2025 18:40

Menko Keuangan Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi. (Tangkapan layar/Youtube TVRI)
Menko Keuangan Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi. (Tangkapan layar/Youtube TVRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jajaran pejabat bidang keuangan mengakui keresahan investor global atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memukul pasar saham Indonesia. Meski demikian persentasenya masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pengumuman ‘Liberation Day’ Trump pada tanggal 2 April 2025, dengan memperkenalkan tarif yang luas, memicu reaksi balasan dari China. Awalnya mereka berencana membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap seluruh impor dari Negeri Paman Sam tersebut.

“Investor portfolio merespons negatif kebijakan RRT. Kita semuanya hari ini adalah hari pertama pembukaan bursa dan kita sudah melihat Indonesia tadi sesi yang kedua di bawah 8%, 7,7%,” sebut Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/4/2025).


“Kalau kita lihat banyak negara yang indeks harga sahamnya pada tanggal 8 April dibanding 2 April banyak yang koreksinya sangat dalam hingga 14%, bahkan tadi yang Pak Menko [Bidang Ekonomi Airlangga]  menyampaikan beberapa bisa mencapai di atas 25%.”

Senanda, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kondisi ketidakpastian ekonomi masuk dalam perkiraan Dewan Ekonomi Nasional (DEN), lembaga think tank di bawah Presiden Prabowo yang kini ia pimpin. Kondisi global kemudian berimbas pada koreksi dalam di pasar keuangan.