Logo Bloomberg Technoz

Pergerakan Bursa Asia itu menggambarkan dinamika pasar keuangan global dan kawasan yang sama seragam.

Begitu juga bursa di kawasan ASEAN, seperti di Filipina, Malaysia juga Singapura bergerak melemah dan memerah pagi ini.

Pergerakan saham Asia yang merah mengikuti laju indeks harga saham di Wall Street yang ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya.

Bursa Saham Hang Seng China Ambles (Bloomberg)

Besok, Bursa Saham Indonesia akan kembali dibuka, ada potensi IHSG akan dibuka melemah sejurus dengan potensi pelemahan rupiah ke Rp17.000-an/US$. Mengacu pada pasar offshore, kontrak NDF-1M rupiah pagi ini bergerak melemah di Rp17.171 hingga Rp17.339/US$ seperti yang diperlihatkan oleh data realtime Bloomberg.

Level itu jauh lebih lemah dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada perdagangan sebelumnya yang ada di Rp16.560/US$, memberi sinyal bila pasar buka hari ini kemungkinan rupiah akan melemah tajam dalam.

Indonesia sebagai satu dari 60 negara yang mendapatkan pengenaan tarif tambahan, menyusul posisi neraca dagang dengan AS yang tak seimbang.

Ekspor RI ke Negeri Paman Sam lebih besar dibanding impornya. Alhasil, Trump pun mengenakan tarif tinggi hingga 32%.

Rupiah NDF di Pasar Global Tembus Level Psikologis pada Senin, 7 April 2025 (Bloomberg)

Di ASEAN sendiri, hantaman tarif Trump jauh lebih dahsyat di mana Kamboja dikenakan tarif sampai 49%, Laos 48%, Vietnam 46%, laul Myanmar 46%.

Disusul oleh Thailand dikenakan tarif 36%, Indonesia 32%, Malaysia 24% dan Filipina serta Singapura masing-masing 17% dan 10%.

Bila dirata-rata tarif AS ke negara-negara ASEAN dikenakan 36%. Trump mengatakan ia bisa menimbang untuk menurunkan tarif tersebut bila negara-negara yang ia kenakan tarif tinggi itu menghapus hambatan perdagangan mereka.

Menurut Ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson dalam risetnya, dampak tarif Trump ke kinerja ekonomi negara-negara ASEAN bisa signifikan.

Dengan asumsi pengenaan tarif resiprokal sebesar 36% saja, tanpa adanya tarif retaliasi, ekspor negara-negara ASEAN ke AS bisa jatuh hingga 73%.

“Hal itu menunjukkan risiko penurunan yang besar terhadap Produk Domestik Bruto kawasan tersebut pada tahun 2030 yaitu sebesar 8,9% bagi Vietnam, lalu 4% bagi Thailand dan 3,6% bagi Malaysia serta 1% bagi Indonesia,” tulis Henderson dalam risetnya.

Selain menetapkan tarif balasan terhadap kebijakan Trump, China juga berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekonominya. Kantor berita Xinhua melaporkan Pemerintah akan mengambil “langkah-langkah tegas” untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional.

“Pelaku pasar kini gelisah menyaksikan dua ekonomi terbesar dunia saling beradu tarif, dan khawatir keduanya bisa mengalami kerugian besar dalam konflik yang berkepanjangan,” tulis Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, Sydney, mengutip Bloomberg News.

(fad)

No more pages