Logo Bloomberg Technoz

Kemenkes Ingatkan Waspada Leptospirosis Pascabencana

Dinda Decembria
19 December 2025 17:30

Presiden Prabowo Subianto mengunjungi warga terdampak bencana di Padang Pariaman, Sumbar, Senin (1/12/2025). (dok. Badan Komunikasi Kepresidenan)
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi warga terdampak bencana di Padang Pariaman, Sumbar, Senin (1/12/2025). (dok. Badan Komunikasi Kepresidenan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit leptospirosis yang kerap muncul pascabencana banjir dan tanah longsor. Penyakit ini sering luput terdeteksi karena gejala awalnya menyerupai demam biasa, namun dapat berakibat fatal jika terlambat ditangani.

Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, drg. Murti Utami, menegaskan leptospirosis perlu mendapat perhatian serius, terutama di wilayah terdampak bencana banjir. Menurutnya, rendahnya kewaspadaan terhadap gejala awal menjadi salah satu penyebab tingginya risiko komplikasi.

“Leptospirosis sering tidak disadari karena gejalanya ringan di awal. Padahal, bila terlambat ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berat hingga kematian,” ujar Murti Utami dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (18/12).


Peringatan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor PV.03.03/C/5559/2025 tentang Kewaspadaan Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan ditularkan melalui urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus. Penularan dapat terjadi ketika manusia melakukan kontak dengan air, lumpur, tanah, atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.