Berbagai sanksi AS pada produsen OPEC menciptakan tantangan logistik dan memperlambat ekspor ke China, yang memaksa para pedagang terlibat dalam upaya berisiko untuk menghindari pungutan tersebut.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Shipload Maritime dijatuhi sanksi karena menggunakan kapal tunda Malili untuk memfasilitasi transfer STS antara Sobar, kapal tanker berbendera Iran, dan Star Forest pada 25 Desember tahun lalu di dekat Nipa, Indonesia. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini merupakan manajer komersial dan operator Malili.
AS juga menargetkan PT Bintang Samudra Utama dan PT Gianira Adhinusa Senatama karena menggunakan kapal tunda yang terkait dengan transfer Sobar-Star Forest.
Kapal tunda ialah kapal kecil dan kuat yang membantu memandu kapal-kapal yang lebih besar dengan manuver-manuver ketat di dekat pelabuhan, atau menstabilkannya selama operasi STS.
Wilayah di lepas pantai timur Malaysia merupakan rumah bagi pusat pergerakan minyak Iran terbesar dan tersibuk di dunia dari satu kapal tanker ke kapal tanker lainnya.
Menurut para eksekutif pengiriman yang mengetahui operasionalnya, Shipload Maritime menyediakan dukungan transfer STS ke perusahaan-perusahaan minyak besar di Singapura dan sekitarnya, serta di Jepang.
Perusahaan berkantor pusat di Golden Mile Tower, sebuah gedung komersial dan perumahan serbaguna yang menaungi banyak bisnis kecil.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan asal Singapura terkena sanksi AS terkait perdagangan minyak Iran. Asia Fuel Pte dan Unicious Energy Pte dijatuhi sanksi pada tahun 2023 karena peran mereka dalam memfasilitasi pengiriman dan pembayaran terkait Teheran.
(bbn)
