Logo Bloomberg Technoz

Shinhye Kang dan Seyoon Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Korea Selatan (Korsel) meningkatkan keamanan untuk menghadapi protes yang berpotensi menimbulkan kekerasan. Pasalnya Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan apakah Presiden Yoon Suk Yeol akan dipecat secara permanen.

Pihak berwenang akan mengosongkan area di sekitar pengadilan dan memberlakukan zona larangan terbang di atasnya lantaran mereka berusaha mencegah terjadinya kerusuhan pada hari keputusan. Sekolah-sekolah di sekitar lokasi akan ditutup dan karyawan di perusahaan-perusahaan sekitar diimbau untuk bekerja dari rumah.

Ratusan ribu orang telah ikut serta dalam demonstrasi, baik yang mendukung maupun yang menolak pemecatan Yoon menjelang keputusan MK, menunjukkan opini masyarakat terbelah.

Meski sebagian besar protes berlangsung damai, sekitar 40 orang ditangkap pada Januari lalu setelah menyerbu gedung pengadilan. Peristiwa ini mengingatkan pada kerusuhan di Capitol Hill AS pada 6 Januari 2021.

Pendukung Presiden Yoon Suk Yeol berunjuk rasa di dekat Mahkamah Konstitusi Korea di Seoul, Selasa (21/1/2025). (Woohae Cho/Bloomberg)

Ketika pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye dikonfirmasi pada 10 Maret 2017, protes oleh para pendukungnya mengakibatkan setidaknya tiga orang tewas.

Menurut situs web Kementerian Transportasi, zona larangan terbang di dekat pengadilan diberlakukan mulai hari ini, Kamis (13/3/2025).

Pihak berwenang telah memutuskan untuk menutup 11 sekolah di dekat pengadilan pada hari putusan MK, dan juga mempertimbangkan akan menutup sekolah-sekolah lain di dekat kediaman Yoon di Hannam-dong, Seoul.

KBS TV melaporkan awal pekan ini bahwa polisi memutuskan untuk mengelilingi pengadilan dengan barikade dengan tujuan menciptakan "kondisi vakum" dalam radius 100 meter untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Sebagaimana diberitakan Yonhap News, mereka juga mempertimbangkan untuk melacak lokasi pemilik senjata secara real-time melalui GPS ponsel pada hari putusan MK.

Polisi juga mempertimbangkan akan meminta perusahaan-perusahaan di sekitar gedung MK untuk menyarankan para stafnya bekerja dari rumah guna mencegah terjadinya kecelakaan. Menurut Yonhap, area di sekitar gedung pengadilan merupakan lokasi kantor pusat beberapa perusahaan terkemuka, seperti Hyundai Engineering & Construction Co.

Pengadilan telah menyelesaikan sidang terakhir Yoon pada 25 Februari lalu, tetapi belum jelas kapan mereka akan mengeluarkan putusan akhir.

Korsel telah mengalami lonjakan protes di jalanan sejak Yoon mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024, yang terpaksa dibatalkan setelah parlemen menolaknya.

Yoon dimakzulkan tidak lama setelah itu dan pada Januari lalu ia ditangkap atas tuduhan pemberontakan, menjadikannya Presiden Korsel pertama yang ditahan. Dia dibebaskan dari tahanan pekan lalu.

(bbn)

No more pages