Logo Bloomberg Technoz

Kontraksi Masih Warnai Penjualan Ritel di RI

Hidayat Setiaji
12 March 2025 14:09

Pengunjung berbelanja pakaian di Pasar Tasik, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung berbelanja pakaian di Pasar Tasik, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Penjualan Eceran terbaru. Pada Januari, penjualan eceran melambat seiring normalisasi usai perayaan Hari Natal-Tahun Baru.

Sementara pada Februari, penjualan eceran atau ritel diperkirakan membaik secara bulanan. Meski terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) secara tahunan.

Pada Rabu (12/3/2025), penjualan eceran yang dicerminkan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari tercatat sebesar 211,5. Turun 4,7% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

"Perkembangan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang menyebabkan kontraksi penjualan mayoritas kelompok, kecuali Suku Cadang dan Aksesori," sebut laporan BI.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), penjualan ritel tumbuh 0,5% yoy. Melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2024 sebesar 1,8% yoy. Pertumbuhan IPR tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan pada Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang budaya dan Rekreasi.