Oscar juga menyinggung, meskipun Indonesia sempat menjadi salah satu negara dengan regulasi kripto paling maju di Asia Tenggara, tetapi kini posisinya mulai tertinggal. Vietnam dan Thailand misalnya, telah melangkah lebih jauh dengan mengatur berbagai aspek lain dari ekosistem kripto, tidak hanya sebatas bursa kripto.
Oscar menambahkan, peran asosiasi industri juga masih terhambat oleh peralihan regulasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK, sehingga fokusnya masih belum bergeser ke aspek lain dari industri kripto.
“Kita kan sudah stuck di Indonesia, dari tahun 2017 sampai sekarang cuma bicara tentang pengaturan crypto exchange,” cerita Oscar.
“Karena kita [harusnya] sudah bicara kemana-mana, [tapi] kita masih bicara mengatur gimana crypto exchange, pengaturannya gimana, aturannya gimana.”
Pada kesempatan yang sama, penggiat dan edukator kripto Timothy Ronald menilai adopsi kripto di Indonesia sudah sangat besar, meskipun regulasi masih stagnan.
RI Bisa Ikuti Perkembangan Regulasi Kripto Negara Tetangga
“Sekarang kalau kita lihat exchange lokal saja, yang dipakai di Indonesia, mungkin angkanya sekitar 30 juta lebih dari penduduk Indonesia. Ini dari pengetahuan saya pribadi, yang memakai exchange di luar negeri itu banyak sekali juga. Mungkin sekitar tambahan 10-15 juta lagi. Total mungkin sekitar 45 juta warga negara Indonesia sudah mengadopsi teknologi kripto ini,” kata dia.
Oleh karena itu, Timothy menyayangkan regulasi masih berjalan di tempat meskipun adopsi kripto terus berkembang pesat.
“Kita bisa berkaca ke negara-negara yang lain, seperti contoh Vietnam, Thailand, yang sekarang regulasinya sangat maju, terkait cryptocurrency sendiri. Jadi kalau kita masih cuma berkecimpung di exchange ini, bagaimana? Menurut saya ini masalah yang sudah diselesaikan sama negara-negara besar, seperti Amerika, seperti Dubai. Mereka sudah cepat untuk bikin regulasinya. Oke, exchange adalah aturannya seperti ini, pajaknya seperti ini.”
Saksikan video Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone yang bertajuk “Timothy Ronald & Oscar Darmawan: AS Serok Bitcoin, RI Kebingungan” di Bloombergtechnoz.com bersama Host Pandu Sastrowardoyo, Co-Host Whery Enggo Prayogi dan Narasumber Timothy Ronald, Crypto Key Opinion Leader, serta Oscar Darmawan, Chief Executive Officer Indodax.
(prc/wep)
































