Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang RI Diramal Susut ke US$1,47 M, Dipicu Tarif Trump

Dovana Hasiana
17 February 2025 08:20

Perdagangan ekspor-impor. (Bloomberg)
Perdagangan ekspor-impor. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ekonom memproyeksi surplus neraca perdagangan Indonesia akan menyusut ke rentang US$1,47 miliar hingga US$1,78 miliar pada Januari 2025. Angka itu lebih rendah dibandingkan realisasi surplus US$2,24 miliar pada Desember 2024.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual memproyeksikan ekspor secara bulanan (month-to-month/mtm) terkontraksi 6,9% atau senilai US$21,8 miliar. Sementara, impor terkontraksi 4% (mtm) dengan nilai US$20,4 miliar.

Kendati demikian, ekspor dan impor diramal masih tumbuh secara tahunan (year-on-year/yoy) yakni masing-masing 6,58% dan 10,15%.

"Neraca perdagangan turun terutama karena harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil [CPO] turun sedangkan harga minyak naik. Ekspor dan impor keduanya turun [mtm] karena jumlah hari kerja yang lebih sedikit," ujar David kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (17/2/2025).

Dalam jangka pendek, neraca perdagangan Indonesia diramal tetap lemah karena ketidakpastian tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan belum adanya katalis baru yang bisa mendorong harga komoditas.