Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Jumat 14 Februari 2025, berpotensi menguat di zona hijau. Ada sentimen positif dari kabar Donald Trump dengan keputusan penundaan kebijakan tarif hingga April nanti.
Pada perdagangan saham kemarin, Kamis (13/2/2025), IHSG ditutup di zona merah dengan mencatatkan pelemahan 32,21 poin (0,48%) hingga menutup perdagangan di posisi 6.613.

Secara teknikal IHSG berpotensi rebound diiringi tren penguatan, dengan mulai terkonfirmasi ada sinyal positif di time frame daily. Bersamaan dengan rebound dari support, yang saat ini tengah menuju resistance selanjutnya di 6.650–6.700.
Target kenaikan potensial selanjutnya menuju area level 6.900. Adapun support IHSG terlihat pada level 6.550– 6.500.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Presiden AS Donald Trump mengatakan tengah mempersiapkan penerapan kebijakan tarif impor per negara mitra dagang AS, akan tetapi paling cepat direalisasikan pada April nanti.
Itu menjadi kabar baik bagi aset emerging market, termasuk rupiah. Ketika Trump mengatakan kebijakan tarif akan ditunda sampai April.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Presiden Donald Trump juga mengumumkan rencana penerapan tarif timbal balik atau resiprokal—meski belum dalam waktu dekat.
“Presiden Trump ingin menciptakan keseimbangan dalam perdagangan global dengan memberlakukan tarif resiprokal bagi negara-negara yang mengenakan bea masuk terhadap produk AS,” ujar Jose Torres dari Interactive Brokers.
“Namun, investor mulai menyadari bahwa sebagian besar retorika ini lebih banyak bersifat taktik negosiasi ketimbang kebijakan yang benar-benar akan diterapkan.”
Investor juga tengah fokus pada tanda-tanda bahwa inflasi Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang menjadi acuan The Fed kemungkinan akan lebih rendah dari ekspektasi.
Indeks Harga Produsen (IHP) Januari mencatat kenaikan lebih tinggi dari perkiraan, tetapi beberapa komponennya yang berpengaruh terhadap PCE, seperti layanan kesehatan dan tiket pesawat, justru mengalami penurunan. PCE terbaru dijadwalkan rilis pada 28 Februari mendatang.
“IHP memang lebih tinggi dari perkiraan, bahkan dengan revisi naik, tetapi data yang benar-benar digunakan dalam PCE justru lebih rendah,” kata Andrew Brenner dari NatAlliance Securities.
“Dan PCE adalah angka yang paling diperhatikan oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell, serta Bank Sentral AS. Jadi, secara keseluruhan, data ini sebenarnya lebih positif.”
Analis Phintraco Sekuritas menyebut, Wall Street turut menguat merespon penundaan implementasi reciprocal tariffs. Hal ini menyusul penandatanganan presidential memorandum untuk memeriksa kembali rencana reciprocal tariffs tersebut.
Pasar saham global juga berhasil menguat tersulut sentimen “potensi solusi perang Rusia-Ukraina. Presiden AS, Donald Trump dikabarkan telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan memerintahkan perwakilan AS untuk untuk memulai pembicaraan penghentian perang,” mengutip riset Phintraco.
“IHSG masih menjaga peluang rebound lanjutan dengan pembentukan long lower shadow. Level 6.600 merupakan batas atas dari critical support level. Selama bertahan di atas 6.600, IHSG berpeluang kembali menguji pivot area 6650-6700 di Jumat.”
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi PTBA, ANTM, PGEO, dan BSDE.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai menguji area resisten 6.639, resisten berikutnya jika rebound berlanjut di 6698.
“Penguatan masih bersifat sementara, waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG turun di bawah support 6.531,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (14/2/2025).
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, HRTA, JPFA, dan MDKA.
(fad/wep)