Logo Bloomberg Technoz

Astra memberikan perkiraan mengenai beberapa potensi kerugian pada hari Kamis. Perusahaan menerima opini penilaian dari kantor bea cukai kota Shenzhen pada Januari terkait dugaan pajak impor yang belum dibayar sebesar US$0,9 juta, yang kemungkinan berkaitan dengan obat kanker Imfinzi dan Imjudo. Perusahaan menyatakan bahwa mereka dapat didenda antara satu hingga lima kali lipat dari jumlah tersebut. Astra terus bekerja sama dengan otoritas China, demikian pernyataannya.

"Kelemahan saham akibat investigasi di Tiongkok tampak berlebihan," tulis Peter Welford, seorang analis di Jefferies, dalam sebuah catatan. 

"Kekhawatiran perlu mereda karena kemungkinan tidak akan ada peristiwa yang benar-benar menyelesaikan masalah ini."

Obat-Obatan Baru

Astra memperkirakan pendapatannya akan tumbuh dengan persentase satu digit tinggi tahun ini, sementara laba per saham inti diperkirakan meningkat dengan persentase dua digit rendah dalam mata uang konstan, demikian pernyataan perusahaan.

Proyeksi ini mendukung ekspektasi konsensus, memungkinkan fokus beralih pada pipeline perusahaan, tulis James Gordon, seorang analis di JPMorgan, dalam sebuah catatan.

Perusahaan farmasi tersebut mengantisipasi peningkatan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, dengan target penjualan mencapai US$80 miliar pada akhir dekade ini, sebagian berkat portofolio obat kanker andalannya. Permintaan untuk Enhertu dan Tagrisso membantu mendorong pertumbuhan pada kuartal terakhir.

Astra mengharapkan hasil uji tahap akhir dari tujuh obat baru tahun ini, termasuk terapi kanker payudara oral yang disebut camizestrant, serta indikasi baru untuk obat-obatan yang sudah ada seperti Enhertu.

Perselisihan di Inggris

Ada perhatian besar pada Datroway, sebuah pengobatan yang dikembangkan bersama Daiichi Sankyo Co. yang baru-baru ini mendapat persetujuan di AS dan Uni Eropa untuk kelompok pasien terbatas dengan kanker payudara. Uji coba Datroway menunjukkan hasil yang beragam, tetapi Astra meyakini obat ini dapat mencapai puncak penjualan tahunan setidaknya US$5 miliar.

Di Inggris, Astra juga terlibat dalam perselisihan publik dengan pemerintah terkait tingkat dukungan negara untuk pembangunan pabrik vaksin baru yang diusulkan di negara tersebut. Perusahaan membatalkan rencana fasilitas tersebut setelah gagal mencapai kesepakatan dengan pemerintah.

Penjualan di China turun pada kuartal terakhir, dengan penurunan terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat infeksi virus pernapasan musiman dan dampak dinamika anggaran rumah sakit di akhir tahun.

Otoritas China juga sedang menyelidiki beberapa karyawan Astra saat ini dan yang sebelumnya atas dugaan pelanggaran hukum terkait impor obat, privasi data, dan penggantian biaya asuransi. Astra mengonfirmasi tahun lalu bahwa presiden divisi China-nya telah ditahan.

(bbn)

No more pages