Logo Bloomberg Technoz

Wall Street Menguat di Tengah Volatilitas dan Tekanan AI

News
06 February 2025 05:17

Ilustrasi perdagangan ETF Spot Bitcoin di bursa Wall Street. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi perdagangan ETF Spot Bitcoin di bursa Wall Street. (Dok: Bloomberg)

Rita Nazareth - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham AS mengalami kenaikan meskipun beberapa raksasa teknologi melaporkan hasil keuangan yang mengecewakan. Imbal hasil obligasi Treasury turun ke level terendah 2025 setelah data ekonomi AS menunjukkan pelemahan di sektor jasa.

Sekitar 350 perusahaan dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan, dengan Nvidia Corp memimpin lonjakan saham produsen cip. Namun, indeks Magnificent Seven turun 1,5% setelah laporan keuangan Alphabet Inc membuat saham induk Google mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun. Advanced Micro Devices Inc juga anjlok 6,3% akibat prospek bisnis yang mengecewakan. Di perdagangan setelah jam kerja, Qualcomm Inc naik setelah memberikan proyeksi penjualan yang optimis, sementara Arm Holdings Plc. melaporkan perkiraan yang lebih lemah. Ford Motor Co memperingatkan kemungkinan penurunan laba.

Wall Street tengah menghadapi ketidakpastian akibat data ekonomi yang tidak stabil, ketegangan perdagangan, serta pertanyaan mengenai efektivitas investasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI). Menurut Mark Hackett dari Nationwide, lonjakan tajam dalam berita pasar pada awal 2025 menjadi pengingat bagi investor bahwa volatilitas bisa muncul tanpa peringatan.

Pekan lalu, kemunculan DeepSeek sebagai ancaman baru dalam AI menghapus nilai pasar sebesar setengah triliun dolar dari Nvidia. Sementara itu, hasil keuangan Alphabet menimbulkan pertanyaan mengenai pengeluaran modal perusahaan teknologi besar yang telah mendorong reli pasar saham dalam dua tahun terakhir. Meski Magnificent Seven menyumbang lebih dari setengah kenaikan S&P 500 dalam periode tersebut, pertumbuhan laba mereka mulai melambat.