Berbagai data tersebut berada di bawah target pertumbuhan ekonomi Indonesia di 5,2% yang ditetapkan Pemerintah dalam asumsi dasar ekonomi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Ini juga menjadi yang terendah sejak 2021, di mana kala itu PDB Indonesia tumbuh 3,69%.

Pada Sesi I sepanjang hari IHSG terus melanjutkan sesi pelemahan di zona merah dengan penurunan terdalam pada level 7.028,43. Pergerakan IHSG berada di level 7.080,16 – 7.028,43. Sementara kurs rupiah berhasil menguat 0,21% ke level Rp16.317/US$ pada pukul 13.00 WIB.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp6,04 triliun. Sepanjang pagi hingga siang ini terdapat 17,1  miliar saham yang ditransaksikan. Tercatat ada penguatan 246 saham dan 295 saham terjadi pelemahan. Sisanya, 250 saham stagnan.

Saham-saham transportasi, saham infrastruktur, dan saham keuangan menjadi pendorong pelemahan IHSG dengan tertekan 1,51%, 1,51%, dan 1,13%. Disusul oleh saham konsumen primer yang terdepresiasi 0,57%. Sedangkan, saham barang baku mengalami penguatan 1,02%.

Tertekannya pada saham transportasi diperberat oleh melemahnya harga saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) drop 4,31%, saham PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) yang turun 3,05%, dan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) drop 1,89%.

Adapun saham-saham infrastruktur juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Citra Marga Nusaphala PersadaTbk (CMNP) drop 9,78% dan saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 5,84%. Serta saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) drop 4,55%.

Mencermati Bursa Saham regional, kinerja Bursa Asia hari ini bergerak bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,22%, indeks Shanghai drop 0,86%, indeks Strait Times Singapore tertekan 0,37%, indeks Kospi melesat 1,09%, dan indeks Nikkei 225 hijau 0,06%.

(fad)