Posisi cadangan devisa Indonesia masih cukup melimpah. Pada akhir Desember, nilai cadangan devisa RI mencapai US$ 155,7 miliar, terbesar sepanjang sejarah. Pada pekan ini, BI akan merilis lagi posisi cadev bulan Januari.
Mata uang Asia 'rontok' berjamaah pada perdagangan Senin pagi tergulung 'tsunami' yang melanda pasar keuangan global, akibat peningkatan ketegangan geopolitik yang dipicu oleh perang tarif AS.
Won Korea Selatan pagi ini ambrol hingga 1,16%, disusul oleh baht yang juga ambles 1,11%. Ringgit juga tergerus sampai 0,95%, dolar Singapura 0,91%.
Dolar Taiwan juga melemah sampai 0,73%, peso menyusul di belakang dengan penurunan higga 0,45%, yuan offshore juga rontok 0,43%, disusul juga oleh yen Jepang yang ambles 0,36%. Dolar Hong Kong melemah sedikit 0,03%.
Sejauh ini tidak ada mata uang Asia yang 'lolos' dari terjangan keperkasaan dolar AS yang melejit hingga 1,24% pagi ini ke level 109,71, pagi ini.
Di pasar offshore, kontrak rupiah Non Deliverable Forward dibuka melemah 0,16% dan saat ini bergerak tertekan di Rp16.415/US$, mengisyaratkan pelemahan serupa kemungkinan besar terjadi di pasar spot mulai pembukaan pasar domestik pukul 09:00 WIB nanti.
(rui)



























