Evaluasi 100 Hari Kerja Prabowo: Yield SBN Tinggi, IHSG Merosot
Redaksi
22 January 2025 15:45

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai kinerja tim ekonomi Presiden Prabowo Subianto selama hampir 100 hari sejak dilantik belum memuaskan. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi, seperti tren imbal hasil surat berharga negara atau yield SBN yang tinggi dan performa indeks harga saham gabungan (IHSG) yang merosot dalam tiga bulan terakhir.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, sejak pemerintah Presiden Prabowo bekerja pada akhir Oktober 2024 lalu, terjadi kenaikan yield SBN di kisaran 7% untuk tenor 10 tahun. Performa IHSG juga turun 5,82% dalam 3 bulan terakhir.
“Belum lagi PHK (pemutusan hubungan kerja) di sektor padat karya, dan pelemahan daya beli yang berlanjut jadi rapor merah tim ekonomi Prabowo. Kinerja tim ekonomi yang belum memuaskan membuka jalan perombakan total,” kata Bhima, dikutip Rabu (22/1/2025).
Terkait yield SBN, tren ini memburuk dibanding negara lain di kawasan. Dengan yield yang tinggi, artinya hal ini akan berkorelasi dengan beban bunga utang pemerintah yang semakin berat.
"Pada 2025, Prabowo harus menghadapi bunga utang jatuh tempo Rp550 triliun. Artinya ada sekitar Rp1.380 triliun yang harus dicari cara untuk dibayar, entah dengan penerbitan utang baru dari pajak atau dari langkah lain, penghematan belanja," papar Bhima.