Logo Bloomberg Technoz

Trump Jadi Presiden AS, Waspada Impor RI dari China Melonjak

Dovana Hasiana
22 January 2025 06:00

Ilustrasi ekspor impor China (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi ekspor impor China (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memproyeksi potensi peningkatan impor 0,14% Indonesia, terutama dari China, usai Donald Trump dilantik menjadi Presiden terbaru Amerika Serikat (AS). 

Ekonom atau Associate Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Sahara mengatakan perhitungan tersebut menggunakan model analisis kebijakan perdagangan global dengan asumsi peningkatan tarif 60% untuk semua impor dari China dan tarif global 10% semua impor dari semua negara. 

Sahara mengatakan peningkatan impor terjadi karena potensi pasokan berlebihan atau oversupply dari China akibat kebijakan yang bersifat proteksionisme dari AS. 

"Impor hati-hati ada potensi naik dan itu berkontribusi terhadap defisit perdagangan. Dugaan kami impor bnaik karena ada oversupply dari China," ujar Sahara dalam agenda CORE Indonesia Outlook Ekonomi Sektoral 2025, Selasa (21/1/2025). 

Dalam kaitan itu, Sahara mengatakan China bakal menjual barang ke negara lain karena tidak terserap oleh pasar AS. Sehingga, barang-barang produksi China bakal membanjiri pasar di negara lain termasuk domestik.