Oversupply Nikel 2025 Tetap Membandel, Meski RI Pangkas Produksi
Redaksi
17 January 2025 10:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kelebihan pasokan atau oversupply nikel dunia diproyeksikan terus berlanjut pada 2025, di tengah kabar Indonesia akan memangkas produksi bijih komoditas logam tersebut pada tahun ini untuk mengerek harga.
Akan tetapi, harga nikel masih diramal melemah pada tahun ini, setelah sempat menorehkan reli singkat pada September 2024 yang didorong oleh pengumuman stimulus dari China, menurut catatan riset dari Bahana Sekuritas.
Harga nikel dinilai bakal gagal mempertahankan momentum dan akan melanjutkan tren penurunan pada 2025, bahkan mencapai level terendah US$15.000 pada awal tahun tahun ini atau di luar perkiraan Bahana di level US$15.500/ton.
Sementara itu, persediaan nikel London Metal Exchange (LME) mempertahankan tren kenaikan, meskipun pertumbuhan persediaan mulai terhenti pada Desember 2024, mencapai 150.650 atau turun 1% secara bulanan dan meningkat 160% dibandingkan dengan tahun yang sama sebelumnya.
“Meskipun demikian, volume ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 66.500 ton pada awal 2024. Peningkatan ini terutama didorong oleh masuknya nikel kelas-1 China yang naik menjadi 70.000 ton, yang mencakup 46,5% dari total persediaan,” kata Analis Bahana Sekuritas Jeremy Mikael dalam risetnya dikutip Jumat (17/1/2025).
