Waspada, Lonjakan Yield Treasury Bisa Seret Rupiah Kembali Lemah
Tim Riset Bloomberg Technoz
08 January 2025 08:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan kembali menghadapi tekanan pada perdagangan Rabu ini di tengah peningkatan sentimen bearish dari pasar global, ditandai oleh lonjakan imbal hasil surat utang Amerika Serikat (AS) atau US Treasury yang kini telah menyentuh 4,7%.
Rupiah telah sukses menguat kemarin didukung oleh sentimen regional yang membawa semua mata uang Asia berhasil menekuk dolar AS.
Namun, narasi itu kemungkinan akan berubah dengan kembali bangkitnya indeks dolar (DXY). Dini hari tadi pada penutupan bursa New York, indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia itu kembali ditutup menguat di 108,54.
Penguatan lagi dolar AS terjadi di tengah arus jual yang meningkat di pasar Treasury. Imbal hasil UST-10Y melejit menyentuh 4,687% atau naik 5,7 bps. Semua tenor surat utang AS mencatat kenaikan imbal hasil, indikasi harganya tengah tertekan permintaan jual.
Lonjakan yield Treasury itu didorong oleh peluruhan ekspektasi pelaku pasar akan peluang pemangkasan Fed fund rate, bunga acuan AS, dalam waktu dekat. Pasar yang semula meyakini akan ada pemangkasan FFR pada Maret, kini memperkirakan tidak akan ada penurunan bunga acuan sampai Juli nanti.





























