BPS mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022.

Sebelumnya, Ara - sapaan akrab Maruarar - menyampaikan usulan tersebut pada agenda Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah dan Penganugerahan APBD Awards Tahun 2024, Rabu (18/12/2024). 

"Saya pikir sangat pantas kita masukan juga kalau orang belum punya rumah, rumah yang pertama, masuk kategori miskin," ujar Ara dalam agenda yang disiarkan secara virtual tersebut. 

Berdasarkan laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, yang mengutip data BPS, angka backlog perumahan nasional menjadi 12,7 juta unit pada 2023, meningkat dari 11,6 juta unit pada 2022. 

Adapun, backlog merupakan indikator dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mengukur kesenjangan (gap) antara kebutuhan dan pasokan rumah.

(dov/frg)