Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diprediksi Bervariasi Jelang Rilis Suku Bunga The Fed

News
18 December 2024 06:10

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan bergerak bervariasi setelah Wall Street ditutup melemah. Para investor bersiap menghadapi keputusan kebijakan terakhir bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Kontrak berjangka menunjukkan potensi kenaikan di Hong Kong, penurunan di Tokyo, dan pergerakan mendatar di Sydney. Sementara itu, S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing turun 0,4%, dan Dow Jones mencatat penurunan beruntun terpanjang sejak 1978. Saham deposito Amerika milik Honda Motor Co dan Nissan Motor Co naik setelah laporan Nikkei menyebutkan kedua perusahaan tengah mempersiapkan negosiasi merger.


Di Amerika Serikat, penjualan ritel pada November mencatat pertumbuhan yang solid, menandakan ketahanan konsumen. Namun, produksi industri justru turun tak terduga selama tiga bulan berturut-turut. Perhatian kini tertuju pada keputusan The Fed, di mana pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin banyak diperkirakan. Namun, prospek kebijakan ke depan masih belum jelas karena ancaman tarif impor inflasi dari pemerintahan AS yang baru dapat membuat pejabat The Fed lebih berhati-hati dalam melangkah.

“Permintaan konsumsi di awal musim liburan cukup kuat, menunjukkan ekonomi AS siap menutup tahun 2024 dengan catatan positif,” tulis analis ANZ Group Holdings Ltd, Brian Martin dan Daniel Hynes. “Ketahanan ekonomi AS mendukung pandangan kami bahwa FOMC akan beralih ke siklus penurunan suku bunga yang lebih lambat dan dangkal pada 2025.”

Pergerakan Dow Jones Industrial. (Sumber: Bloomberg)