Edi mengatakan, BI akan terus mengawal pergerakan rupiah untuk menjaga market confidence. "Kondisi kecukupan cadangan devisa juga masih dalam kondisi yang terjaga," kata Edi.
Menurutnya, pelemahan rupiah belakangan masih cukup terkendali di tengah eskalasi geopolitik di Asia Timur yakni antara China versus Taiwan, ditambah perkembangan ekonomi AS yang terlihat masih resilien.
Selain itu, ada juga tekanan dari permintaan dolar AS yang meningkat dari salah satu BUMN sebulan terakhir.
"Dalam situasi seperti itu, sebetulnya pelemahan rupiah masih dalam kondisi yang terkendali. Supply valas dari para eksportir pun terlihat masih sangat support," jelas Edi, pagi sebelum pasar dibuka.
Indeks dolar AS siang ini makin perkasa di level 107,11. Sedangkan yield Treasury masih tinggi di kisaran 4,32% untuk tenor 10Y dan 4,19% untuk tenor 2Y. Tenor panjang naik lebih banyak di mana UST-20Y kini ada di 4,61%.
Sentimen pasar global yang kurang bersahabat memacu arus jual yang tak terjeda di pasar saham. Asing sepertinya masih terus melepas saham-saham di bulan Desember yang secara historis menjadi bulan window dressing.
IHSG tertekan sejak pembukaan dan pada penutupan sesi pertama perdagangan tengah hari ini, indeks melemah 0,37% ke level 7.367. Saham-saham perbankan terus dilego oleh investor.
Saham-saham bank berbobot besar seperti BMRI, BBCA, BBRI juga BBNI menjadi pemberat indeks sampai tengah hari ini.
Di pasar SBN juga tekanan belum terjeda terlihat dari kenaikan imbal hasil di mayoritas tenor surat utang.
Tenor 1Y bahkan kini ada di 7,00%, segaris dengan tenor 10Y yang juga ada di 7,00%. Sementara tenor 2Y yang sensitif dengan arah bunga acuan, juga makin naik di 6,97%. Tenor panjang 20Y saat ini juga naik di 7,12%.
Selama November lalu, pemodal asing telah melepas kepemilikan di SUN sekitar Rp13,07 triliun. Itu menjadi kali pertama posisi net sell asing di SBN setelah enam bulan beruntun mencetak net buy.
Sedangkan di pasar saham asing juga telah melepas sekitar Rp16,81 triliun. Sementara instrumen bank sentral yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga telah banyak dilepas asing mencapai sebanyak Rp18,47 triliun pada November.
Sedangkan Sekuritas Valas (SVBI) serta Sukuk Valas (SUVBI) nilai penjualan asing mencapai Rp7,45 triliun.
Alhasil, selama November lalu, total nilai arus keluar modal asing mencapai Rp55,8 triliun.
Asing terus melepas SRBI dan SBN pada dua pekan awal bulan ini hingga membawa rupiah melemah hampir 1% sepekan terakhir.
(rui)






























