Logo Bloomberg Technoz

Porsi terbesar dari penawaran obligasi Meta memiliki tenor 40 tahun dengan imbal hasil 192 bps di atas surat utang pemerintah. Namun imbal hasil ini lebih rendah dari rencana awal, yaitu 215 bps.

Senin (1/5/2023) waktu AS, sebanyak 11 perusahaan menyatakan minat atas obligasi. Penjualan surat utang diupayakan terjadi sebelum pertemuan Komite Bank Sentral AS atau The Fed pada Rabu (3/5/2023), yang salah satu agenda pentingnya adalah penetapan suku bunga.

Beberapa perusahaan lain juga menjual obligasi sebelum miting The Fed, seperti Hershey Co dengan nilai penawaran US$750 juta, juga Comcast Corp yang membagi penawaran dalam empat bagian bernilai total US$5 miliar. Pada hari itu terdapat total penawaran obligasi mencapai lebih dari US$22 miliar.

First Republic Bank (Sumber: Bloomberg)

Hal ini terjadi usai JPMorgan Chase & Co. memutuskan mengakuisisi First Republic, bank bermasalah baru di AS yang memiliki neraca keuangannya minus besar. Penyelamatan JPMorgan termasuk kredit senilai US$173 miliar, dana pihak ketiga (DPK) US$92 miliar dan aset treasury seperti saham dan obligasi senilai US$30 miliar.

Langkah penerbitan ini jauh lebih baik dibandingkan ‘badai’ perbankan AS yang terjadi Maret lalu. Dimana saat itu delapan perusahaan memutuskan mundur untuk penerbitan surat uang pasca Silicon Valley Bank runtuh. Imbasnya total emisi bulan Maret hanya US$100 miliar, jauh dari proyeksi sebelumnya US$150 miliar.

Papan iklan Meta, induk usaha Facebook. (Dok Bloomberg)

Tahun lalu penerbitan yang sama dilakukan Meta bernilai US$10 miliar sekaligus tercatat sebagai issuance perdana perusahaan. Dana digunakan untuk belanja modal, khususnya pembelian kembali saham beredar, termasuk biaya investasi dan akuisisi.

Bank of America Corp, JPMorgan dan Morgan Stanley ditetapkan sebagai penjamin pelaksana emisi atas penerbitan ini.

Meta tengah berupaya memangkas biaya, sampai dengan melakukan restrukturisasi karyawan lewat jalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pendapatan dari iklan Meta pada Kuartal I-2023 juga dilaporkan telah kembali pulih.

Meski dalam jalur yang benar, analis Bloomberg Intelligence, Robert Schiffman memprediksi Meta tetap membutuhkan dana tambahan dan akan melakukan penerbitan obligasi lanjutan di masa depan.

(bbn)

No more pages