Logo Bloomberg Technoz

Tutup Pekan, Rupiah Menguat di Tengah Euforia Pasar Asia

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 December 2025 16:35

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah menutup pekan ini dengan penguatan, tertopang oleh sentimen pelonggaran suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), sebagai sinyal bahwa fase pengetatan telah berakhir dan ruang bagi aset berisiko kembali terbuka.

Rupiah pada perdagangan Jumat (12/12/2025) ditutup menguat signifikan ke level Rp16.640/US$, menguat 0,21%, atau terapresiasi 35 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.675/US$. Setelah dibuka di Rp16.648/US$, rupiah terus menguat hingga mencapai level tertingginya di kisaran Rp16.668 per dolar AS sebelum stabil menjelang penutupan. Ini merupakan penguatan harian terbesar rupiah dalam hampir sepekan terakhir, sekaligus membalikkan laju pelemahan yang mendominasi dua hari sebelumnya.

Penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan Dollar Index dalam beberapa hari terakhir. Dengan inflasi AS yang terus mereda dan Jerome Powell menegaskan bahwa kenaikan suku bunga tak lagi menjadi opsi, pelaku pasar jadi semakin yakin bahwa tren pelonggaran akan berlanjut di 2026.


Kondisi ini bikin dolar kehilangan daya cengkeramnya, sementara mata uang Asia memperoleh dorongan dari prospek yield yang lebih kompetitif dan risiko capital outflow yang mereda.

Di kawasan Asia, euforia penguatan mata uang juga masih terasa. Penguatan akhir pekan ini dipimpin oleh baht Thailand 0,42%, ringgit Malaysia 0,40%, dolar Taiwan 0,26%, dan rupiah berada di posisi keempat naik 0,21%, disusul dolar Singapura 0,09%.