Logo Bloomberg Technoz

DMO Migor Dipangkas, Rasio Ekspor CPO Kembali Diturunkan

Sultan Ibnu Affan
27 April 2023 11:00

Salah satu produk turunan minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)
Salah satu produk turunan minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta –  Izin volume ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya kembali diturunkan dari enam kali lipat terhadap jumlah yang dijual perusahaan minyak sawit di dalam negeri, menjadi empat kali lipat.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan Muhri menjelaskan penurunan pengalihfungsian eskpor tersebut tidak dimaksudkan untuk memperketat pengapalan CPO dan produk turunannya. 

“Dilakukan semata-mata rasio pengalihan diturunkan. Ekspor yg didepositokan kan sekitar 3,027 juta ton. Nanti mulai per 1 Mei akan dicairkan, sehingga rata-rata [ekspor CPO] perbulannya 336 ribu ton. [Stok deposito] yang belum direalisasikan sekitar 6 juta ton,” jelas Kasan dalam konferensi pers, Kamis (27/4/2023). 

Dia meyakini perubahan kebiijakan rasio ekspor CPO dan produk turunannya tersebut tidak akan menjadi hambatan bagi industri kelapa sawit di dalam negeri. Terlebih, tujuan utama kebijakan tersebut adalah untuk memastikan pasok bahan baku minyak goreng di pasar domestik.

Sekadar catatan, Kemendag juga memutuskan untuk kembali melonggarkan kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk distribusi minyak goreng rakyat setelah periode Idulfitri 1444 H usai.