Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menutup perjalanan Bitcoin di Agustus yang melemah 8,60%, aset digital terbesar di dunia masih kesulitan beranjak dari support saat ini mencerminkan ketidakpastian pasar efek dari The Fed dan Ekonomi AS yang berpengaruh ke Aset Kripto. Sejak 2013 di September, Bitcoin punya track record history yang 'suram', dengan rata-rata minus 4,78%.

Sejalan sentimen negatif yang ada turut menyeret net outflow mingguan Bitcoin menyentuh US$277 juta pada perdagangan ETF Bitcoin Spot, dipicu oleh data-data Ekonomi AS terbaru termasuk inflasi PCE, PMI Manufaktur ISM AS, dan juga tenaga kerja.

Analis dari Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, pelemahan pasar Aset Kripto sejalan dengan penurunan tajam indeks Wall Street, di mana Dow Jones melemah 1,51%, Nasdaq turun 3,25% dan S&P 500 jatuh 2,12% pada perdagangan sebelumnya, menyikapi kondisi makro ekonomi terbaru.

Terbitnya laporan PMI Manufaktur ISM AS untuk Agustus yang mencatat kontraksi berlanjut di posisi 47,2 sedikit di bawah perkiraan. Adapun setelah terbitnya data lemah ini, peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 50 basis poin pada September meningkat menjadi 43% dari sebelumnya dengan probabilitas 30%.

“Minggu ini, sejarah menunjukkan bahwa September kerap menjadi bulan yang menantang bagi Bitcoin, di mana kripto ini sering mengalami kinerja buruk. Data historis dari Coin Glass menunjukkan bahwa Bitcoin secara konsisten berkinerja buruk pada September, dengan rata-rata pengembalian minus 4,78% sejak 2013,” mengutip riset yang diterbitkan, Jumat  (6/9/2024).

Hal ini menjadi perhatian karena mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut, terutama jika volatilitas pasar meningkat.

Sementara, dari sisi teknikal saat ini Bitcoin masih bertengger di bawah level US$57.000. Sebuah gambaran ketidakpastian pasar, kata Panji. Berdasarkan arah tren, jika Bitcoin terus melemah dari support US$57.000, maka berpotensi akan lanjut melemah ke kisaran US$54.000 – US$55.000.

Harga Bitcoin di Jumat 9 September (Bloomberg)

Menariknya, potensi pemotongan suku bunga pada September oleh The Fed secara teori bisa menjadi katalis positif bagi pasar aset kripto. Oleh karenanya, data pekerjaan minggu ini bisa memberikan dampak langsung pada volatilitas pasar.

Berdasarkan data CoinMarketcap, Jumat (6/9/2024), saat ini laju Bitcoin ada pada level US$56.660 (Rp868 juta) atau masih ada di zona merah 0,98% dalam 24 jam hari ini, dan ambles 4,11% dalam sepekan perdagangan. Serta mencatatkan pelemahan 0,78% dalam sebulan.

Sentimen Pasar Aset Kripto

Kalender ekonomi pekan ini juga akan berfokus pada laporan ketenagakerjaan, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan Federal Reserve.

Laporan Data Pekerjaan AS, Non-Farm Payroll (NFP) dijadwalkan pada Jumat ini (6/9/2024) akan menjadi perhatian utama bagi investor. Menurut perkiraan pasar, Non-Farm Payroll diperkirakan menunjukkan peningkatan menjadi 164.000 untuk Agustus, dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu 114.000.

Di sisi lain, tingkat pengangguran bulanan diperkirakan berada di angka 4,2%, turun dari 4,3% pada bulan Juli.

“Data Non-Farm Payroll dan tingkat pengangguran AS memiliki dampak signifikan pada harga Bitcoin. Jika NFP menunjukkan peningkatan yang kuat dan tingkat pengangguran menurun, ini dapat memperkuat dolar AS dan cenderung menekan harga Bitcoin. Sebaliknya, jika data NFP dan tingkat pengangguran lebih lemah dari yang diharapkan, akan semakin memperkuat spekulasi The Fed menurunkan suku bunga bisa mendorong kenaikan harga Bitcoin, karena dolar AS melemah dan Bitcoin dianggap sebagai aset yang lebih menarik,” tulis Panji.

Non Farm Payrolls Amerika Serikat (Bloomberg)

Di sisi lain, lanjut Panji, pada minggu ini beberapa pembaruan penting akan datang dari beberapa Alternativecoin (Altcoin) seperti: Fantom FTM akan meluncurkan Sonic testnet yang dirancang untuk meningkatkan pemrosesan hingga 2.000 TPS.

Pada Selasa kemarin, Arbitrum (ARB) juga berencana segera meluncurkan Stylus Upgrade, memungkinkan penulisan smart contracts menggunakan Rust, C, dan C++.

Adapun, Rabu juga menjadi hari penting bagi Polygon MATIC, yang akan di rebranding menjadi POL token dengan utilitas yang ditingkatkan. Selain itu, Thor Chain RUNE akan melakukan Hard Fork Upgrade pada hari yang sama, meningkatkan keamanan dan fungsionalitas jaringan.

Sebagai kesimpulan sentimen pasar, meskipun Bitcoin memasuki bulan paling menantang dalam sejarah perdagangan. Data Ketenagakerjaan AS yang akan dirilis minggu ini akan menjadi kunci untuk menentukan arah kebijakan moneter Federal Reserve kedepannya, yang pada nantinya akan mempengaruhi volatilitas dan sentimen pasar Aset Kripto secara keseluruhan.

(fad)

No more pages