Logo Bloomberg Technoz

Intip Utang Pemerintah di Tengah Ancaman Krisis Global, Bahaya?

Hidayat Setiaji
10 January 2023 13:18

Dollar Dolar AS (Dok Pixabay)
Dollar Dolar AS (Dok Pixabay)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dunia tidak henti-hentinya diterpa problema. Setelah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mereda, giliran perang Rusia-Ukraina yang menciptakan derita karena membuat harga berbagai komoditas mengangkasa.

Memasuki 2023, perang di Ukraina belum selesai. Risiko akan ketatnya pasokan komoditas energi dan pangan masih menghantui. Jadi inflasi tinggi masih menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Oleh karena itu, bank sentral di berbagai negara kemungkinan masih menerapkan kebijakan moneter ketat demi meredam inflasi. Tren suku bunga tinggi sepertinya masih terjadi tahun ini.

Bloomberg Economics memonitor dan memperkirakan arah pergerakan suku bunga acuan di 21 negara. Hasilnya, 10 di antaranya diperkirakan masih dalam tren menaikkan suku bunga acuan.

rates bbg

Rata-rata suku bunga acuan global pada 2023 diperkirakan mencapai puncak pada kuartal III-2023, mencapai 6%. Kemudian baru turun dan diperkirakan ada di 5,8% pada akhir tahun. Meski turun, tetap saja menjadi yang tertinggi sejak 2001.