Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melejit di zona level tertinggi sepanjang sejarah (All Time High/ATH) dengan kenaikan terbaiknya di 7.554. Sejalan dengan penguatan Rupiah, sentimen The Fed, juga BI-Rate yang diperkirakan akan segera dipangkas, dengan itu Analis JPMorgan telah memilih 10 saham unggulan yang menarik dicermati investor saham.
Tim Analis JPMorgan Sekuritas, termasuk Henry Wibowo, Rajiv Batra, Arnanto Januri, dan Benny Kurniawan memaparkan, IHSG sentuh ATH merupakan efek langsung dari kembalinya aliran dana asing net buy yang menggembirakan, angkanya mencapai US$600 juta sejak Juni hingga saat ini.
Menariknya lagi, mereka menyebut “Kemungkinan masih ada potensi aliran dana masuk (inflow) lebih lanjut.”
JPMorgan meyakini Indonesia akan menjadi salah satu negara Emerging Market yang paling diuntungkan dari pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), di mana JPMorgan memperkirakan pemotongan 50bps pada September dan pemotongan 50 bps lagi pada November.
“Kami memperkirakan Bank Indonesia akan memotong suku bunga sebesar 50bps dalam periode September–Desember tahun ini dan 50bps lagi pada Semester I-2025,” jelasnya, mengutip riset terbaru Indonesia Equity Strategy, Rabu (21/8/2024).
Namun demikian, JPMorgan tetap waspada terhadap peningkatan risiko volatilitas di pasar Emerging Market, termasuk Indonesia, saat mendekati Pemilu AS pada November.
JPMorgan juga mempertahankan pendekatan portofolio yang seimbang tetapi sedang mengatur ulang beberapa nama untuk menambah eksposur terhadap suku bunga dan saham-saham laggard (tertinggal).
“Kami menambahkan saham BBRI dan PWON ke dalam portofolio model, menggantikan saham AMRT dan ICBP, yang telah unggul di sepanjang tahun ini dan memiliki atribut yang lebih defensif (Peringkat OW/Overweight).
Dengan demikian, daftar terbaru 10 saham top picks JPMorgan adalah BBRI, BBCA, BMRI, UNTR, ISAT, GOTO, ARTO, MAPI, CTRA, dan PWON.
JPMorgan percaya bahwa sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan, properti, dan otomotif akan diuntungkan dari potensi pelonggaran moneter.
“Kami lebih memilih eksposur melalui sektor perbankan dan properti dalam siklus saat ini,” tambahnya.
Sebagai salah satu acuan, berikut rekomendasi saham dan juga target harga saham keseluruhan berdasarkan konsensus Bloomberg, mengutip data pada Rabu 21 Agustus 2024,
Rekomendasi dan Target Harga Saham
BBRI
- Buy: 31 Analis
- Hold: 3
- Sell: 1
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp5.706/saham
BBCA
- Buy: 32 Analis
- Hold: 3
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp11.343/saham
BMRI
- Buy: 32 Analis
- Hold: 4
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp7.586/saham
UNTR
- Buy: 18 Analis
- Hold: 6
- Sell: 1
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp28.541/saham
ISAT
- Buy: 24 Analis
- Hold: 8
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp12.935/saham
GOTO
- Buy: 28 Analis
- Hold: 9
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp81/saham
ARTO
- Buy: 9 Analis
- Hold: 5
- Sell: 3
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp2.813/saham
MAPI
- Buy: 24 Analis
- Hold: 3
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.890/saham
CTRA
- Buy: 19 Analis
- Hold: 3
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.490/saham
PWON
- Buy: 21 Analis
- Hold: 1
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp568/saham
(fad/dba)