Logo Bloomberg Technoz

Waspada Dampak Sistemik Boikot Minyak Goreng di Ritel Modern

Wike Dita Herlinda
14 April 2023 18:32

Ilustrasi penjual minyak goreng (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi penjual minyak goreng (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ancaman pengusaha ritel modern untuk memboikot penjualan minyak goreng bakal berdampak sistemik jika direalisasikan. Kalangan pakar pangan memperingatkan risiko ledakan migrasi konsumen ke minyak goreng rakyat, yang berimbas pada makin tak terkendalikannya harga komoditas pangan itu.

Sekadar catatan, peritel modern dikabarkan tengah bersiap menyetop penjualan minyak goreng di pasar modern lantaran pemerintah belum melunasi selisih harga miyak goreng dalam kebijakan satu harga yang dijalankan sejak Januari 2022. Tunggakan pemerintah disebut mencapai Rp344,15 miliar.

Terkait dengan hal itu, pakar pangan dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan ancaman peritel tersebut bisa jadi akan betul-betul dilakukan jika pemerintah tidak juga membayar tunggakan tersebut. 

“Mestinya, pemerintah siap dengan konsekuensi yang muncul atau terjadi saat membuat kebijakan. Keterlambatan setahun itu bukan waktu yang pendek. Bagi pengusaha, perputaran uang dan barang itu penting. Karena setahun tidak juga dibayar, ini menghambat perputaran uang dan barang itu,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).

Dia menjelaskan, memang penjualan barang –termasuk minyak goreng– di ritel modern tidak sebanyak di pasar tradisional. Akan tetapi, jika ancaman peritel benar-benar dilakukan, warga yang selama ini belanja migor kemasan premium di ritel modern akan terganggu.