Logo Bloomberg Technoz

Secara terperinci, pendapatan tersebut berasal dari penambangan batu bara dan jasa pertambangan tercatat sebesar US$854,9 juta atau setara Rp13,90 triliun. Kemudian, pendapatna investasi dan lainnya masing-masing sebesar US$2,42 juta (Rp39,40 miliar) dan US$2,38 juta (Rp38,81 miliar).

Peseroan juga mencatatkan volume batu bara secara Grup sebesar 42 ton secara tahunan, sementara pengupasan tanah (Overburden Removal) secara keseluruhan turun 5% sebesar 271 juta bank cubic meter (bcm) akibat curah hujan ekstrem yang terus berlanjut.

Sementara itu, arus kas operasional untuk semester I-2024 tercatat meningkat 15% mencapai sekitar US$164 juta, sejalan dengan peningkatan operasi yang signifikan dalam pengelolaan modal kerja. 

Namun, arus kas bebas menurun karena investasi yang signifikan pada aset-aset seperti Sun Energy dan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) yang baru saja dirampungkan. Jika dinormalisasi dengan akuisisi ACG, arus kas bebas akan menjadi US$68 juta dibandingkan dengan negatif US$47 juta. 

"Ekspansi kami baru-baru ini di AS menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dengan mentransformasi Grup menjadi bisnis pertambangan yang terdiversifikasi secara global," ujar Direktur DOID Iwan Fuad Salim.

"Akuisisi ACG telah memperkuat posisi kami, di mana kami yakin akan memberikan kontribusi positif terhadap upaya diversifikasi kami.”

(ibn/dhf)

No more pages
Bloomberg Billionaires Index Indonesia