Logo Bloomberg Technoz

IHSG Masih Minus, Investor Taruh Uang di Mana?

Muhammad Julian Fadli
05 April 2023 15:37

Karyawan melihat layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melihat layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,66% pada kuartal I-2023.  Hingga hari ini, IHSG masih saja minus 0,26% secara year-to-date.

Jika mengulas performa IHSG, hal tersebut terjadi karena sejumlah investor melakukan aksi ambil untung (profit taking). Sepanjang 2022, IHSG dalam tren bullish dan pada September IHSG mencatat rekor tertinggi (All Time High/ATH) di 7.318,02. Bahkan pada perdagangan intraday sempat menyentuh 7.377,5.

Bersamaan dengan saham-saham Big Caps yang juga rutin membagikan dividen sepanjang 2022. Tentunya bagi investor yang sudah berinvestasi secara jangka menengah dalam kurun waktu satu tahun terakhir, sangat wajar terjadi adanya taking profit. Dengan kata lain, investor merealisasikan keuntungan investasi yang telah ditanam sejak awal 2022.

Aksi profit taking juga dipicu oleh pasar saham yang sedang bergejolak secara agresif setelah adanya krisis pada sektor perbankan AS dan Eropa yang sempat memanas. Ditambah lagi dengan sejumlah data ekonomi global yang mengarah kepada ketidakpastian hingga kekhawatiran terjadi.

Fatur Aria, Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas, menyebut beberapa sentimen negatif yang ada saat ini membuat investor memindahkan asetnya atau mendiversifikasikan asetnya ke dalam produk yang lebih moderat risikonya.