Logo Bloomberg Technoz

IHSG Turun 0,66%, BEI Akui Ada Aksi Ambil Untung Massal Investor

Tara Marchelin
04 April 2023 08:49

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan, per 31 Maret 2023, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 0,66% setelah menutup akhir tahun lalu dengan kenaikan 4,1%. 

“Kalau kita lihat, per 31 Maret 2023 sejak awal tahun, bursa kita yang akhir tahun lalu positif 4,1%, tahun ini negatif 0,66%. Sementara, bursa-bursa yang akhir tahun lalu negatif, menjadi positif seperti UK, Hong Kong, dan China. Artinya, fundamental (perekonomian) indonesia sampai hari ini tidak ada perubahan. GDP kita diproyeksikan tumbuh antara 4,8-5% di tahun ini,” kata Iman Rachman, Direktur Utama BEI, pada Senin (3/4/2023). 

Menurut Iman, hal tersebut disebabkan oleh adanya alokasi perpindahan dana para investor dari bursa berkinerja positif ke bursa dengan kinerja negatif meskipun di pertengahan kuartal-I terjadi hal-hal yang tidak dapat diprediksikan seperti kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, merger antara Credit Suisse dan UBS, serta potensi resesi. 

“Jadi kalau kita lihat kenapa bursa-bursa lain positif dan kita negatif karena sebagian besar dari investor itu monetize. Mereka mulai pindah alokasi pendanaan dari bursa yang positif tahun lalu ke bursa yang negatif,” jelasnya. 

Berdasarkan data BEI, per 31 Maret 2023, IHSG berada di level 6.805,277, menurun dibandingkan akhir 2022 yang berada di level 6.850,619. Meskipun demikian, Iman mengungkapkan, jika dibandingkan dengan 2020, tetap mengalami pertumbuhan.