Logo Bloomberg Technoz

Ngotot jadi Anggota Penuh OECD, Ini Untung-Rugi Bagi RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
30 May 2024 05:45

Menko Airlangga Undang Duta Besar Negara OECD Untuk Dukung Aksesi Indonesia di OECD (Sumber: Ekon.go.id)
Menko Airlangga Undang Duta Besar Negara OECD Untuk Dukung Aksesi Indonesia di OECD (Sumber: Ekon.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bergabungnya Indonesia menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) akan menciptakan lebih banyak kerugian bagi Indonesia. Salah satunya, hilangnya fasilitas hibah dan subsidi bunga utang bagi Indonesia.

Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti menjelaskan bahwa jika Indonesia telah resmi menjadi anggota OECD maka akan diperlakukan normal sebagai negara maju, bukan negara berkembang lagi.

“Misalnya harusnya RI masih bisa dapat grant [hibah], ternyata karena sudah masuk negara maju bukan gak boleh dapat grant lagi. Kalau kita mau uang itu ya harus utang, tidak enaknya itu kalau RI masuk OECD,” kata Esther kepada Bloomberg Technoz, Rabu (29/5/2024).

Selanjutnya, saat ini Indonesia merupakan negara berpenghasilan menengah sehingga masih mendapatkan fasilitas subsidi bunga utang.

Namun, jika nanti Indonesia resmi menjadi anggota OECD, maka otomatis pendapatan Indonesia harus setara dengan negara maju dan fasilitas tersebut tidak bisa diberikan.