Logo Bloomberg Technoz

BI Rate Naik, Bank Bakal Makin Pelit Berikan Kredit

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 April 2024 15:55

Pekerja merenovasi rumah subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pekerja merenovasi rumah subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kenaikan bunga acuan BI rate oleh Bank Indonesia ke level tertinggi sejak benchmark diperkenalkan pada 2016, bukan hanya menjadi kabar buruk bagi debitur bank yang saat ini memasuki periode pembayaran cicilan dengan floating rate alias suku bunga mengambang.

Bagi para pelaku usaha atau rumah tangga yang tengah menimbang pengajuan kredit ke bank, kemungkinan juga akan semakin sulit mendapatkan persetujuan pemberian pinjaman dari bank.

Risiko yang diperkirakan meningkat sejalan dengan kenaikan bunga acuan, ditambah perlambatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan membuat bank lebih berhati-hati menggenjot laju kredit karena mengutamakan stabilitas kondisi likuiditas.

Selain itu, bank juga mengantisipasi risiko kenaikan kredit bermasalah karena kenaikan bunga kredit yang dapat memicu lonjakan beban cicilan para debitur.

Dalam Survei Perbankan terbaru yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia hari ini, Jumat (26/4/2024), terungkap bahwa para bankir menerapkan kebijakan penyaluran kredit (lending standard) lebih ketat pada kuartal II-2024 dibanding kuartal sebelumnya, terindikasi dari Indeks Lending Standard yang bernilai positif 0,3%.