Logo Bloomberg Technoz

Tekanan Jual Pasar Global Terbangkan Yield SUN Kian Tinggi

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 April 2024 09:26

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan jual di pasar surat utang RI berlanjut tersulut aksi jual global yang berlangsung semalam pasca data inflasi Amerika Serikat jauh melampaui prediksi pasar dan kian mengikis peluang penurunan bunga acuan Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09:16 WIB, Jumat (26/4/2024), mayoritas imbal hasil surat utang negara mencatat kenaikan di mana yield SUN 1Y kini di 7,11%. Sedangkan tenor 5Y kini di 7,08% dan 10Y naik ke 7,13%.

"Yield INDOGB 10Y masih berpotensi meningkat menuju 7,2%-7,4% karena data inflasi core PCE kuartal 1 Amerika yang melampaui ekspektasi," kata Team Research Mega Capital Sekuritas dalam catatannya, pagi ini.

Tadi malam aksi jual memang masif di pasar obligasi global. Yield surat utang AS, Treasury, naik di seluruh tenor dengan UST-2Y naik hingga 7 bps jadi 5% dan 10Y naik ke 4,7% serta 30Y naik ke 4,81%. Indeks harga obligasi pasar negara maju dan berkembang sama-sama tergerus karena tekanan jual.

Data inflasi AS yang dilaporkan tadi malam membuat pasar terkejut. Inflasi inti PCE kuartal 1-2024 mencatat angka 3,7%, di atas ekspektasi 2%. Hal itu mengimplikasikan inflasi core PCE Maret, yang akan dilaporkan nanti malam, ke 0,38% melampaui konsensus di 0,30%.